A SasuSaku Fanfiction: Please Love Me Like I Love You - Chapter 1: So Happy to See You!

by - June 22, 2017


Naruto ©Masashi Kishimoto
SasuSaku’s Pairing
Warning: OOC, alur kecepetan, gaje, typo bertebaran (walaupun sudah diminimalisir), dll.
Note: sudah pernah dipost di fanfiction(dot)net dengan judul sama.
Happy reading minna!^^)/
.
.
“Haaah Sasori-nii lama sekali sih pulangnyaaaa…” gumam Sakura dengan suara kecil sembari menoleh ke kanan dan ke kiri jalan untuk melihat orang yang sedang ditunggunya.
Saat ini, gadis bersurai pink itu tengah menunggu kedatangan kakaknya-Sasori- di depan sekolah untuk menjemputnya. Jarak kampus Sasori dan sekolah Sakura sangat dekat, namun Sasori selalu saja terlambat menjemput Sakura.
“Ah, tampaaan…” gumam Sakura saat menoleh ke arah kanan, terlihat seorang anak laki-laki berambut hitam bermodel emo tengah memakan sebungkus kentang goreng.
‘Ah Kami-sama, tampan sekaliiiii…’ batin Sakura berteriak.
‘Hmm, sepertinya dia adik kelas dehh…’
“…Hey Sakura! Saku! SA KU RA!!!”
“Ah i-iya iyaa” seketika Sakura tersadar dari lamunannya dan menoleh ke sumber suara, ternyata  itu suara Sasori. Sakura pun segera masuk ke dalam mobil.
‘Ah aku harus tau siapa dia!’ batin Sakura.
“Hey! Malah senyam senyum sendiri ni anak!” kata Sasori sembari melemparkan sebuah kotak tissue kecil ke arah Sakura.
Sakura hanya menggerutu kesal dan dibalas gelak tawa Sasori.

.
.
.

“Ah itu dia! Ino, Hinata cepaat tanya namanyaa, itu diaa!” teriak Sakura menunjuk-nunjuk lelaki yang ia lihat kemarin sedang membeli es mochachino.
Setelah menceritakan pertemuan –oh tidak, mereka tidak bertemu, tapi Sakura lah yang melihat pemuda itu. Okay apa pun itu yang jelas Sakura sudah menceritakan semuanya dengan detail, Sakura juga meminta kepada Ino dan Hinata untuk mencari tahu siapa sebenarnya pemuda tampan itu.
“Yayaya baiklah, kau tunggu di sini. Ayo Hinata.” kata Ino sambil menarik tangan Hinata dan mereka pun menghampiri pemuda itu.
Sakura yang melihat mereka pun hanya seyam senyum nggak jelas di antara kerumunan siswa –gila kali?.
.
.
.
“Hey! Siapa namamu?” sapa Ino tanpa basa-basi kepada pemuda itu.
“Hn.” Tanpa diduga-duga jawaban yang keluar dari mulut manis pemuda itu hanya terdiri dari dua huruf, oh Kami-samaaa.
“Heh, jawab yang benar!” Ino sedikit meninggikan suaranya.
“Untuk apa namaku?” pemuda itu menaikkan sebelah alisnya, bingung.
“Ah k-katakan s-aja, k-kami hanya ingin t-tahu kok.” Kata Hinata, takut kalau yang jawab Ino, ntar yang ada pemuda ini habis dibentak-bentak sama Ino.
“Hn, Sasuke.” Jawab pemuda itu sekenanya.
“Nah gitu dong dari tadi!” kata Ino, emosi rupanya.
“A-arigato.” Kata Hinata melerai.
Pemuda yang bernama Sasuke itu hanya menatap kepergian mereka dengan penuh tanda tanya, ah entahlah.

.
.
.

Ino dan Hinata pun menghampiri Sakura dan memberitahu nama pemuda itu.
“Hah? J-jadi namanya Sasuke? Aaahh tampan sekaliii…” kata Sakura sambil goyang-goyang kegirangan entah goyang apa.
“Ah terimakasih ya Ino, Hinata. Aku senang sekali.” Lanjut Sakura masih dengan tampang senangnya yang berlebihan.
“Heh, dia sombong sekali, menyebutkan namanya saja sulit sekali, huh.” Geram Ino. Sakura dah Hinata hanya tertawa cekikikan.
“S-sama-sama Sakura-chan, kami senang membantu.” Kata Hinata tersenyum.
“Yaa itulah gunanya sahabat…” kata Ino tersenyum juga, emosinya sudah mereda rupanya. Sakura membalasnya dengan senyuman juga, jadi mereka sedang senyum-senyuman deh bertiga –Trio gila?.
“Aku ingin tahu segalanya tentang dia…” gumam kecil Sakura yang mungkin saja tidak dapat didengar oleh Ino dan Hinata.
.
.
.
Cerita tentang Sakura yang menyukai adik kelas bernama Sasuke itu pun menjadi trend topic di kalangan teman-teman Sakura, dan cukup sampai ditelinga teman-teman sekelas Sasuke. Dan mungkin saja Sasuke juga tahu. Entahlah…
Belakangan ini Sakura juga sering membuat status di facebook atau pun tweet di twitter yang benar-benar menampakkan nama ‘Sasuke’. Sepertinya dia sudah gila, apa dia lupa bahwa dia ini perempuan, oh memalukan!.
Hari demi hari pun terlewati, Sakura pun sudah tahu banyak tentang Sasuke, seperti nama lengkapnya misalnya, ternyata teman sekelah Sasuke yang bernama Lee itu yang memberitahunya.

Flashback on.
“Kak, mau tahu nama lengkapnya Sasuke?” kata Lee saat melihat Sakura dan teman-temannya melewati koridor depan kelasnya.
“Ah tentu sajaa.” Jawab Sakura senang.
“Sasuke Uchiha.” kata Lee cekikikan sambil berlalu.
“Ah yaya! Termakasih!” kata Sakura mengeluarkan ekspresi imutnya.
Flashback off.

Semenjak tahu nama lengkap Sasuke, Sakura semakin sering menemukan nama Sasuke terpampang dimana-mana, seperti di buku kunjungan perpustakan misalnya. Sakura juga sering dan semakin sering membuat status atau tweet yang menyangkut-pautkan nama lengkap Sasuke. Tak jarang teman sekelas Sasuke atau teman-temannya berkomentar pada status-status Sakura tersebut. Sperti status-status yang ini misalnyaa…

Sakura Haruno
Sasuke Uchiha<3’
(Y) 13 people like this.
Shikamaru Nara
Loh? Dia sekolah di sekolah kita Sasuke ini?dia  Adik kelasku di SD dulu.
Sakura Haruno
Iya dia sekolah di sekolah kita, aah masa?

Sakura lompat-lompat di kasurnya–senang, karena dia tahu pasti temannya ini akan memberikan sedikit banyak informasi tentang Sasuke. Dan benar saja…

Shikamaru Nara
Oh, there’s his fb account Sasuke Cool’z haha :D

Sakura yang membacanya pun benar-benar tidak dapat menahan rasa senangnya, ia pun jingkrak-jingkrak di atas kasur empuknya.

Sakura Haruno
Thank you Shikaaa…!!!
Shikamaru Nara
You’re welcome!.

Dan berakhirlah percakapan antara Sakura dan Shikamaru–teman laki-laki Sakura yang tentu saja berbeda kelas dengan Sakura. Setelah membuka timeline facebook Sasuke dan men-stalking sampai tidak ada informasi yang terlewatkan. Sakura juga mengadd akun facebook orang tua dan kakak Sasuke yang tercantum dengan jelasnya di bio Sasuke, dan tak mungkin terlupakan oleh Sakura untuk mengadd akun facebook Sasuke. Setelah selesai menjelajahi akun facebook keempat anggota keluarga Uchiha itu dan mendapat banyak informasi, Sakura pun membuat status yang akhirnya dikomentari oleh teman dekat Sasuke, Naruto.
Sakura Haruno
Yeayyy!! Akhirnya tahu banyak tentang Sasuke Uchiha!!!
(Y) 18 people like this.
Aruu Naruto
Wah, kak Sakura bener-bener suka nih sama Sasuke, hahaha.
Sakura Haruno
Hehe, iya nih.
Aruu Naruto
Oh, saya teman dekatnya Sasuke, kak. Dari SD kita sebangku sampai sekarang.

Sakura sukses menganga setelah membaca komentar dari Naruto itu, dia benar-benar senang.
Sakura Haruno
Waah gitu yaa, bagus dong! Boleh nanya-nanya dong nih hihihi.
Aruu Naruto
Boleh kok kak.
Sakura Haruno
Sip di inbox ya!
Aruu Naruto
Ya.

Sakura pun mengembangkan senyumnya dan mulai menuliskan beberapa pertanyaan kepada Naruto…….
Sakura Haruno
tanggal brp Sasuke lahir?
Aruu Naruto
Tanggal 23 juli
Sakura Haruno
Okede, arigato ne.
Aruu Naruto
Douitashimashite.
“Teg!” Sakura menutup laptopnya dengan keras—saking senangnya.  Bagaimana tidak? Baru saja dia mengorek informasi tentang Sasuke Uchiha dari sahabat terdekatnya. Oh betapa beruntungnya Sakura bisa mengetahui bio lengkap Sasuke dalam hitungan detik+detik.
.
.
.
.
.
Pagi yang cerah, sangat cerah apalagi untuk Sakura yang sedang fallin’ in love. Okay, itu tidak ada hubungannya, mungkin ada, entahlah, lupakan. Setelah tersadar dari lamunannya sendiri ia bergegas masuk ke kamar mandi. Tapi, seperti manusia lainnya, jika sedang jatuh cinta yang difikirkan hanya orang yang disukai. Setelah membuang banyak waktu percuma di kamar mandi, Sakura berpakain dan siap-siap menuju sekolah. Ia tak sempat sarapan, bagaikan orang sibuk—mikirin cowok—, setelah berpamitan dengan orang tuanya ia bergegas menuju ke sekolah  bersama Sasori yang sudah sarapan—Sasori gak bisa hidup kalo gak sarapan— menggunakan mobil nya.
Sasori menurunkan Sakura tepat di pintu gerbang SMA Konoha—sekolah Sakura—. Setelah turun dan bersalaman dengan guru-guru yang piket, Sakura langsung berjalan ke kelasnya. Ia merasakan sesuatu yang kurang. Dia mencari-cari sosok itu. Dan… dapat! Sakura tidak jadi menuju kelasnya, sekarang ia di sini, di depan pemuda itu, dia kembali ke pintu gerbang dan menemukan sosok pemuda yang ia cari, Sasuke Uchiha.
Sakura hanya senyam-senyum ga jelas depan Sasuke. Sementara, yang disenyumi malah merasa risih dan terganggu, Sasuke melanjutkan jalannya tanpa memperdulikan Sakura. Sasuke sering bertemu gadis seperti Sakura, Sasuke memang memiliki banyak fans yang sangat gila, jadi Sasuke sudah kebal dan tidak menanggapi Sakura. Sakura yang diabaikan hanya menggerutu sambil berjalan ke kelasnya.
“Huh dasar, masa aku gak diperduliin sih!” cerocos Sakura setibanya di kelas.
“Sasuke?” Tanya Hinata singkat, namun sangat dapat dimengerti.
“Ya” jawab Sakura sekenanya sembari duduk di bangkunya.
“Ya jelaslah kamu ga diperduliin, dia kan ga kenal sama kamu, pasti kamu dianggap sama aja kayak fangirlsnya yang banyak itu. Kamu terlalu berlebihan apalagi sampai ngupdate tweet sama status yang ada hubungannya sama Uchiha itu. Biasa aja dong  forehead!” timpal Ino panjang lebar.
“Terserah kau saja pig…” balas Sakura tak mau ambil pusing dan menghindari perdebatan.
Mereka memang selalu berdebat tentang kebodohan Sakura yang harus segera dihentikan ini, Ino dan Hinata juga teman-teman lainnya tak mau jika Sakura disamakan dengan fangirls Sasuke yang lebih berlebihan dari Sakura. 
Sakura merupakan salah satu dari sekian anggota OSIS, hari ini OSIS akan mengadakan kegiatan rutin disiplin siswa alias razia perlengkapan dan kerapian. Sakura sengaja membujuk sang ketua OSIS agar menugaskannya merazia kelas X-4—kelas Sasuke— jadi, Sakura dapat bertemu dengan Sasuke. Dan sang ketua OSIS mengabulkannya. Semua anggota OSIS telah bubar menuju kelas yang ditugaskan.
“Konnichiwa minna-san!” sorak Sakura dan temannya yang lain.
“Konnichiwa mou.” Balas seluruh siswa X-4, but without Sasuke I think.
“Ciiiaaaaatt Sakura-senpai pasti ingin bertemu dengan Sasuke-kun yaaa??!!” cerocos seorang siswi yang tak Sakura kenal—tapi siswi itu yang mengenal Sakura, kan?.
Sakura merasa bahagia banyak sekali teman-teman Sasuke yang mendukungnya, what a lucky girl! Namun, Sakura malu menampakkan kegembiraannya di depan Sasuke setelah ia mengabaikan Sakura tadi pagi. Jadi, Sakura memilih diam dan menyuruh temannya mengalihkan pembicaraan dari topik Sasuke menuju topik yang merupakan tujuannya datang kemari. 
“Jadi begini, kami dari OSIS akan melakukan razia, jadi dimohon kalian berdiri, kami akan segera memeriksa tas kalian dan perlengkapan kalian.” Timpal teman Sakura mengheningkan suasana kelas yang ricuh akibat kedatangan Sakura yang notabene menyukai Sasuke. Semua murid menuruti perintah kakak OSISnya itu.
“Nah, Sakura aku yang ini dan ini, Kau yang itu dan itu, ya.” Kata teman Sakura sambil menunjuk arah bangku yang dimaksud. Dan, Sakura benar-benar gugup sekarang, apa temannya itu sudah gila? Bangku yang ditunjukkan untuk Sakura adalah deretan bangku tempat Sasuke duduk. Okay, Sakura takut sekarang.
Sakura menepis perasaan takutnya dan mulai memeriksa siswa-siswi itu, dan kini giliran deretan Sasuke, dia duduk di bangku urutan ke 2 dekat jendela depan meja guru. Dengan sangat gugup Sakura memeriksanya. Sasuke diam saja, berekspresi datar seperti biasanya, Sakura mengabaikan ekspresi Sasuke, lagipula baguslah dia berekspresi seperti itu daripada di memarahi Sakura karena kebodohan dan ke-lebay-an nya ‘kan?.
Setelah selesai memeriksa, mereka pamit dan melenggang keluar kelas menuju ruang OSIS untuk melapor hasil razia kali ini, syukurlah tak banyak siswa-siswi X-4 yang melanggar.
.
.
.
.
.
“Haaah kau tahu Inoooo???!!!...” cerocos menggantung itu keluar dari mulut manis Sakura saat masuk ke kelas.
Ino hanya mengernyit, heran.
“A-aku berdekatan dengan Sasuke!! Tadi, di kelasnyaa aaaa senangnya akuu.” Lanjut Sakura lagi-lagi dengan ekspresi senang yang berlebihan.
“Baka forehead! Kau yang mendekatinya kan? Memalukan sekali…” Ino ngomporin Sakura. Sakura hanya menatap wajah Ino, lalu duduk di kursinya.
“Hmm gomen…” kata Ino lagi.
Sakura menatap Ino dalam-dalam, kemudian tersenyum.
“Makanya jangan berlebihan, menurutku Sasuke pasti tidak menyukai orang yang berlebihan Sakura.” Lanjut Ino sembari merangkul Sakura.
“Sebenarnya aku juga tidak mau berlebihan seperti ini Ino, tapi I don’t know why, setiap ngeliat dia aku jadi kayak gini pig.”
“Kau harus berubah, belajar melupakannya.”
“Mana bisa!” Sakura menjitak kepala Ino. Ino meringis.
“Kau ini bagaimana, aku kan memberimu saran, lagipula lihat saja memangnya dia pernah melihatmu? Atau sekedar melirikmu? Atau berbalik menyapamu? Atau mengenalmu? Dan apakah dia tau perasaanmu padanya? Tolonglah Sakura, jangan terlalu berharap, kau bisa sakit sendiri.” Tutur Ino. Sakura tak bergeming, yang dikatakan Ino ada benarnya juga.
Hening.
 Sakura berfikir.
“Ah!”
“Apa-apaan sih Sakura?! Bikin kaget aja..” celoteh Ino pada Sakura yang tiba-tiba berbicara dengan volume paling tinggi seakan mengingat barang yang hilang selama seribu tahun. Berlebihan sekali, lupakan saja.
“Inooo, Sasuke jelas tahu kalau aku menyukainyaa!! Kau tahu kan? Teman-teman Sasuke tahu aku menyukai Sasuke, lagipula tadi teman-temannya bilang aku menyukai Sasuke terang-terangan di depan Sasuke tauk!!” celoteh Sakura lalu menjulurkan lidahnya.
“Terserah kau sajalah forehead!” Ino tak tahu mau berkata apa lagi, yang dikatakan Sakura memang ada benarnya, tapi Ino malas berdebat dengan Sakura jadi dia memilih untuk diam.
.
.
.
“Kringgg Krriiiiiiinnnngggggg”
Tak terasa bel tanda jam pelajaran telah selesai pun berbunyi, saatnya seluruh siswa-siswi pulang. Namun masih ada beberapa siswa-siswi yang  masih berada di kelas, untuk piket atau belajar kelompok. Sakura yang piket pun termasuk dalam beberapa orang tersebut.
“Haah lagi-lagi piket sendirian! Huh apa-apaan anak-anak itu!!” gerutu Sakura sembari menyapu lantai. Sakura memang terkenal sebagai anak yang rajin, pintar, dan disiplin. Dan tak lupa dia juga sangat baik namun terkadang pelit. Kebaikan Sakura inilah yang dimanfaatkan teman-temannya, mereka hanya tinggal mencari-cari alasan yang dapat Sakura percayai dan membiarkan Sakura piket sendirian. Mereka yang jahat atau Sakuranya yang oon yak? Ngenes sekali nasib Sakura. Sudah (kemungkinan besar) cintanya tak terbalaskan oleh Sasuke Uchiha, eh teman-temannya ngebodohin dia pula. Kasian. Tapi hidup belum berhenti di sini.
Setelah menyapu lantai, menghapus papan tulis, dan lain-lain, maka selesailah tugas piket Sakura. Sakura pun bergegas meninggalkan kelasnya dan tak lupa menutup pintu, karena banyak siswa-siswi yang suka merusak/mengotori kelasnya—mungkin dengan menutup pintu itu siswa-siswi nakal tidak akan masuk.
Karena kelas Sakura berada di lantai 3, maka ia harus melewati dua tangga yang panjang, sekolah sudah terasa sepi. Sakura mempercepat langkahnya. Kini dia berada di tengah-tengah anak tangga antara lantai sati dan lantai dua.
“Sasuke!” sapa Sakura sembari tersenyum manis saat melihat sang pujaan hati sedang melewati koridor depan tangga.
Sasuke reflek menoleh ke sumber suara, dan betapa terkejutnya dia menemukan Sakura sedang menatapnya dalam-dalam dengan senyum manis lebih manis dari madu atau pun susu  kental manis atau gula atau yang manis-manis lainnya. Senyum manis yang dapat melumpuhkan pertahanan laki-laki manapun. Sasuke hampir saja membalas senyum manis Sakura, tapi ditahannya. Hey! Kau tahu kenapa Sasuke pulangnya lama?! Bukan karena dia piket ataupun belajar kelompok, melainkan sengaja menunggu Naruto piket agar dapat menghindar dari gadis-gadis lebay—termasuk Sakura— yang akan merusak harinya dan menghancurkan moodnya karena risih. Hey! Siapa sih yang gak risih kalo diikutin sambil diteriak-teriakin? Huh. Okay, karena Naruto piketnya nggak selesai-selesai Sasuke pun memutuskan untuk pulang sendiri dan meninggalkan Naruto, lagipula sekolah juga sudah mulai sepi.
Namun, dia di sini, onyxnya sedang saling bertatap-tatapan dengan emerald milik Sakura. Bukankah ini yan dia hindari? Lalu mengapa dia masih diam di sini?
Beberapa detik kemudian Sasuke sadar, kemudian menghadapkan wajahnya ke depan dan mulai berjalan menuju gerbang untuk pulang. Sakura mematung, ia menyadari Sasuke berdiri menghadapnya cukup lama, karena malas berfikir Sakura memilih menyusul Sasuke ke gerbang sekolah dan pulang ke rumahnya.

To be continued.



Baca juga A SasuSaku Fanfiction: LIFE

Fina Sarah Adhari
Ig: finasaadha
Twitter: finasaraha_13

You May Also Like

0 comment

What do you think about this post?